Cita-Cita Yang Mulia

Cita-Cita Yang Mulia
Ari adalah seorang pria yang sangat baik, Ari sayang kepada anak jalanan, Ari sudah yatim piatu.
Ari pemuda yang miskin, tetapi walaupun dia seorang yang miskin, tetapi dia setiap pagi hari Ari memberi makan anak jalanan,
pekerjaan dia adalah seorang tukang sapu dijalanan, dan itu juga pendapatannya tidak banyak. Ari tidak pernah sekali pun
tidak memberikan makan kepada anak jalanan itu.
Ketika suatu hari Ari hanya mendapatkan pendapatan yang sangat kecil dan itu hanya cukup untuk makan anak jalan itu, dan 
Ari memilih untuk tidak makan seharian, yang terpenting bagi dia adalah anak jalanan itu makan dan tidak kelaperan.
Hari-harinya Ari bisa dikatakan sangat susah, tetapi sangat sayang banget kepada anak jalanan, dia mempunyai cita cita
untuk meyekolahkan anak jalanan itu sampai anak jalanan itu sukses, dan ketika Ari memasukan anak jalanan itu kesekolah
Ari diminta untuk membayar Rp. 2.000.000, Ari pun kaget, Ari terus berkerja banting tulang demi mendapatkan uang senilai 
Rp. 2.000.000, dia terus mencari pekerjaan tambahan, untuk menambahkan uang yang dia kumpulkan itu untuk anak jalanan itu
bersekolah, tiap harinya Ari berangkat jam 03:00 WIB dan pulang jam 00:00 WIB, dia relakan barang barang yang ada dirumahnya
dia jual.
Dan akhirnya duit yang Ari kumpulkan terkumpul, Ari pun langsung mengajak anak jalanan itu kesekolah, sepanjang jalan Ari 
terseyum dan merasa amat sangat senang, sesampainya Ari disekolah langsung mendaftarkan anak jalanan itu. dan anak
jalanan itu besok sudah boleh sekolah disitu. keesokan harinya Ari pun langsung membangunkan anak jalanan itu untuk
bersekolah, dan Ari memakaikan seragam sekolah anak jalanan itu dengan semangat, sesudah itu Ari mengantarkan anak jalanan
itu kesekolah. Dan Ari pun rela seharian dia nggak kerja, demi menunggu anak jalanan itu pulang.
20 tahun kemudian.
Ari pun sudah semakin tua dan dia sudah tidak bisa berkerja lagi karena Ari sudah tua. Dan sekarang anak jalanan itu bersekolah
di universitas yang ada diJerman, Ari merasa bangga karena sekarang anak jalanan itu sudah berkuliah diJerman. Tiap hari
Ari terus menunggu anak jalanan itu pulang, sekarang Ari hanya bisa terbaring ditempat tidurnya susah tidak bisa lagi
berjalan. Hari demi hari Ari terus menunggu. Pada suatu hari Kedutaan Jerman kerumah Ari untuk menyampaikan surat wisuda
dan ingin membawa Ari keJerman untuk menyaksikan anak jalanan itu diwisuda. Dan Ari pun tidak tahan tanggis dan merasa tidak
menyangka anak yang dia asuh dari dia belum sekolah sampai sekarang yang sudah wisuda DiJerman. Dan Ari pun Akhirnya dibawa
keJerman untuk menyaksikan anak jalanan itu diwisuda. Sesampainya Ari diBandara Jerman, Ari pun langsung dibawa keuniversitas
anak jalanan itu, sesampainya Ari bertemu anak jalanan itu, anak jalanan itu langsung memeluk Ari dan mencium kakinya Ari
sambil nanggis. Susudahnya anak jalanan itu diwisuda, anak jalanan itu pun langsung membaewa Ari kekostan anak jalanan. 
Keesokan harinya anak jalanan itu membawa Ari keStadion Allianz Arena untuk menyaksikan laga Bayer Munchen vs Fc Barcelona.
Ari pun merasa sangat senang sekali, sesudah laga itu selesai Ari pun dibawa kesebuah restoran yang sangat besar diJerman
dan harganya pun selangit.
keesokannya Ari dan anak jalanan itu pun pulang keIndonesia.
Anak jalanan itu sudah menyiapkan sesuatu kepada Ari, sesampainya diBandara SOEKARNO HATTA, anak jalanan itu langsung
membawa Ari kerumah pemberian anak jalanan itu, sesampainya Ari dan anak jalanan itu dirumah barunya, Ari tidak bosan bosannya
untuk mengucapkan Allhamdulilah dan sujud syukur kepada ALLAH yang maha pemberi. Dan sekarang Ari pun tinggal dirumah barunya
bersama anak jalanan itu.
Dan Ari kini hidupnya sudah enak karena dia menolong anak jalanan itu, dan anak jalanan itu sekarang sudah menjadi anak
tirinya Ari, dan mereka berdua hidup dengan tenang.
--SELESAI--
Oldest